Manusia dan kesusastraan


2.2  Manusia dan kesusastraan


       IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.

       Orientasi The Humanities adalah ilmu : Dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.



B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

       Istilah prosa banyak pandangannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan dari daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.



 Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.



  Prosa lama meliputi

1. Dongeng-dongeng

2. Hikayat

3. Sejarah

4. Epos

5. Cerita pelipur lara



  Prosa baru meliputi

1. Cerita pendek

2. Roman/novel

3. Biografi

4. Kisah

5. Otobiografi



C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI



       Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan, atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :



1. Prosa fiksi memberikan kesenangan

       Keistimewaaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca pendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.

2. Prosa fiksi memberikan infoermasi

       Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

       Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

       Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

      Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran IBD tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam IBD.

       Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

     Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik, dan memberi kejelasan gambaran angan.

2. Kata-kata yang ambiquitas adalah kata bermakna ganda, banyak tafsir.

3. Kata-kata berjiwa adalah kata yang diberi suasana tertentu, berisi perasaan, dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.

4. Kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

     Adapun alasan-alasan yang yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.

3. Puisi dan keinsyafan sosiall.

Komentar

Postingan Populer