Manusia dan Keindahan
2.3 Manusia dan Keindahan
Manusia adalah makhluk ciptaan
ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena
manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan
bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa
memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi
manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk
pribadi sekaligus makhluk sosial.
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan
kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah,
artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik
dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu
selalu mengandung kebenaran.
Keindahan bersifat universal,
artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau
daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah
antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota
tubuhnya dan lain sebagainya.
Dalam arti luas meliputi
keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik
keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan
hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu
yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah
kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan
(balance) dan perlawanan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian
keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas,
menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik
murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu
yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas,
yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni
berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan identik dengan
kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam
Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni. Contohnya tarian
yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik .Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut
Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat
bahwa keindahan itu bersifat subjektif
2. Kelompok yang berpendapat
bahwa keindahan bersifat objekti.
3. Kelompok yang berpendapat
bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang
objektif
Ada tiga hal yang nyata ketika
seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity)
ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini
biasanya disebut sebagai hukum keindahan
Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak
bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang
telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun
seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang
dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas
Komentar
Posting Komentar